Senin, 21 Februari 2011

MENGGAPAI RAHMAT ALLAH SWT

MENGGAPAI RAHMAT ALLAH SWT

أَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ نَسْئَلُهُ الرَّحْمَةَ وَاْلعَافِيَةَ يَامَنْ هُوَ الله ُالَّذِيْ لآ اِلهَ اِلاَّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ . أَشْهَدُ أَنْ لآ اِلهَ اِلاَّ الله ُوَحْدَه لاَشَرِيْكَ لَه وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُهُ اْلمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ . اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى الِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. أَمَّابَعْدُ: فَيَآاَيُّهَااْلمُسْلِمُوْنَ رَحِمَكُمُ الله ُأُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِه لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ . إِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّوَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Jamaah Jum’at Rahimakumullah  
Kita sekarang masih berada dalam suasana tahun baru Islam 1432 H, dan sebentar lagi akan tiba tahun baru masehi 2011, persilihan tahun yang beriringan semestinya dapat memberikan suatu ‘ibrah atau pelajaran yang tidak terhingga bagi kita, peringatan bahwa jatah hidup kita di dunia ini semakin sedikit, masa depan abadi telah menanti kita, masa depan yang indah atau masa depan yang penuh penderitaan dan siksaan dari Allah SWT atas segala apa yang telah kita perbuat semasa di dunia ini, neraka dan sorga disiapkan oleh Allah bagi calon penghuninya masing-masing, nasib kita di dunia ini dan di akhirat kelak, bahagia atau sengsara ditentukan oleh sebesar apa rahmat yang dicurahkan Allah kepada kita.

Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Sebenarnya yang sangat kita harapkan dalam hidup ini adalah bagaimana agar kita memperoleh dan senantiasa berada dalam rahmat Allah SWT. Kalau bukan dengan rahmat Allah kita tidak akan terhindar dari bala musibah dan bencana alam sebagaimana digambarkan di dalam Al-Qur'an ketika bencana banjir besar melanda kaum Nabi Nuh AS, beliau seraya berkata:
قَالَ لاَ عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللهِ إِلاَّ مَنْ رَحِمَ
Artinya : "Nuh berkata : Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah kecuali orang yang disayangi (diberi rahmat) oleh Allah".(QS. Huud:43)

        Kalau tidak dengan rahmat Allah, kita akan senantiasa berselisih dan berkelahi sesama kita :
وَلَوْ شَآءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلاَ يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَ إِلاَّ مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ
Artinya : "Jikalau Tuhanmu menghendaki niscaya Dia menjadikan manusia itu sebagai umat yang satu, mereka senantiasa berselisih pendapat kecuali orang-orang yang dikasihi oleh Tuhanmu".(QS. Huud : 118-119)

        Kalau tidak dengan rahmat Allah, kita akan selalu berada dalam belenggu budak nafsu, seorang nabiyullah Yusuf AS pernah berkata sebagaimana digambarkan Allah dalam firman-Nya :
وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِيْ إِنَّ النَّفْسَ َلأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلاَّ مَا رَحِمَ رَبِّيْ إِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ
Artinya : "Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), kaarena sesunguhnya nafsu itu selalu menyuruh  kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku, sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS.Yusuf : 53)

        Kalau tidak dengan rahmat Allah, tentunya kita sekarang banyak yang menjadi pegikut syaithan dan selalu menurutkan bisikannya :
وَلَوْلاَ فَضْلُ اللهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُه لاَ تَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِيْلاً
Artinya : "Kalau tidak karena karunia Allah kepada kalian dan rahmat-Nya niscaya kalian akan mengikuti syaithan kecuali sedikit (yang tidak mengikutinya)". QS An-Nisaa : 83)

        Kalau tidak dengan rahmat Allah, kita tidak akan masuk ke dalam sorga-Nya Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda :
لَنْ يَدْخُلَ أَحَدٌ مِنْكُمُ اْلجَنَّةَ بِعَمَلِهِ قَالُوْا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ الله ُبِرَحْمَتِهِ
Artinya : "Seseorang di antara kamu tidak akan masuk ke dalam sorga dengan sebab amalnya, Sahabat bertanya: Apakah engkau juga begitu ya Rasulullah, Nabi bersabda : Akupun tidak akan masuk sorga kecuali Allah meliputiku dengan rahmat-Nya".

Jamaah Jum’at Rahimakumullah
Ayat-ayat dan Hadits tersebut tentunya jangan sampai membawa kepada pemahaman bahwa kita hanya menanti rahmat semata dengan meninggalkan atau melalaikan ilmu dan amal, bahkan dengan amaliah itulah kita akan mampu menggapai rahmat Allah. Imam Al-Ghazali meninggalkan wasiat untuk kaum muslimin :
يَاوَلَدِيْ إِنْ لَمْ تَكُنْ مُسْتَعِدًّا لآئِقًا لِرَحْمَةِ اْلإِلهِ عَزَّ وَجَلَّ بِالْعَمَلِ الصَّالِحِ لَمْ تَصِلْ إِلَيْكَ رَحْمَتُه
Artinya : "Wahai anakku : Kalau kamu tidak bersiap diri dan layak untuk mendapatkan rahmat Allah Azza wa Jalla dengan melakukan amal shaleh niscaya rahmat-Nya tidak akan sampai kepadamu".

        Rahmat Allah tidak akan sampai kepada seorang hamba kecuali hamba tersebut telah siap dan layak untuk mendapat rahmat tersebut, hal tersebut tidak akan bisa kecuali dengan menjunjung tinggi segala perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, melazimi ketha'atan dan mendekatkan diri kepada Allah, serta ikhlas dalam beramal, sebagaimana diisyaratkan oleh firman Allah:
إِنَّ رَحْمَةَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya : "Sesungguhnya rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang memperbaiki amal dengan ikhlas"(QS. Al-A'Raf : 56)

        Akhirnya marilah kita sama-sama senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan wajib maupun sunat, meningkatkan kualitas dan kuantitasnya, semoga rahmat Allah selalu meliputi hidup kita. Amien 3x ya rabbal 'alamin.
أَلْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلى رَسُوْلِ اللهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ابْنِ عَبْدِ اللهِ وَعَلى الِه وَصَحْبِه وَمَنْ تَبِعَ هُدَاه, أَمَّابَعْدُ: أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ, إِتَّقُوا اللهَ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَإِذَا قُرِئَ اْلقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوْالَه وَأَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ .  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ (2) إِلاَّ الَّذِيْنَ آَمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
بَارَكَ الله ُلِيْ وَلَكُمْ  فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَه إِنَّه هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ
Catatan :
1.        Koreksilah sebelum dibacakan di atas mimbar baik mengenai redaksi, harakat dan huruf ayat Al-Qur’an dan Hadits.
2.        Khutbah kedua siapkan sendiri.
3.        Saran dan kritik membangun mohon disampaikan ke Seksi Penamas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar